Kenaikan BBM Akan Berdampak Positif Majukan Sektor Riil di Pedesaan

18-11-2014 / KOMISI IV


Anggota DPR Made Urip mengakui kenaikan BBM yang diumumkan Presiden Jokowi  sebesar Rp 2.000 untuk jenis premium dan solar masing-masing menjadi Rp 8.500/liter dan Rp 7.500/liter memang akan berdampak buat petani dan nelayan. Namun, kenaikan ini nantinya akan  memberikan ruang yang besar bagi fiskal dan APBN.

Nanti setelah kenaikan ini akan ada program-program infrastruktur untuk masyarakat di pedesaan yang sangat bermanfaat bagi para petani dan nelayan. Juga akan bermanfaat bagi perbaikan sektor irigasi yang sangat dibutuhkan kepentingan pertanian. “ Jadi menurut saya kenaikan Rp 2000 itu akan memperkuat fiskal dan APBN ke depan, yang penting bisa diarahkan ke sector-sektor produktif,” ujar politisi PDI Perjuangan saat ditemui di ruang kerjanya Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (18/11).

Made Urip  mengatakan, dana dari kenaikan itu akan diarahkan untuk membangun sector-sektor riil termasuk penambahan modal bagi pedagang sehingga akan berdampak bagi penguatan sector ekonomi lainnya.

Karena itu menurutnya, bila dianggap kenaikan BBM ini akan memukul kehidupan petani dan nelayan tidak sepenuhnya benarBahkan dana kenaikan itu akan diarahkan bagi pembangunan infrastruktur yang bisa meningkatkan produktifitas. Misalnya, kebutuhan pupuk maka petani dapat mendapatkan dengan mudah, juga benih akan dengan mudah didapatkan oleh para petani. Selain itu, jaringan irigasi bertambah baik, juga jalan-jalan semakin bagus sehingga dengan mudah para petani memasarkan hasil panennya.

Ke depan, menurut saya akan membawa dampak positif dan memajukan sector riil di pedesaan,” ungkap Made. Apalagi, sejalan dengan kenaikan BBM ini pemerintah langsung menggulirkan kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar,  adalah bentuk konkret pemberian kompensasi yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (mp), foto : iwan armanias/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...